Wednesday, August 15, 2012

Hanya Maaf, Mana Solusinya??

Hal yang saya alami ketika "ditinggal" pesawat kemarin sebenarnya bukanlah sesuatu hal baru. Karena saya pernah bekerja di International Airport timur tengah dengan airlines yang cukup baik reputasinya, saya tau benar prosedurnya seperti apa. Saya sebagai staff dan segala otoritas yang saya punya untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang.

Saya seharusnya tidak perlu untuk berteriak dan emosi setengah mati, jika saja staffnya tau bagaimana meng-handle penumpang dengan ramah serta profesional. Bayangkan, sudahlah tidak ada panggilan terakhir, informasi akurat tentang jam keberangkatan, tiba-tiba pesawat sudah siap lepas landas, dan tidak ada yang BERANI UNTUK MENJELASKAN.

Saya pernah menjadi staff dengan posisi paling depan ketika berhadapan dengan complaint, pejuang pangkat rendahan yang menjadi tameng perusahaan. Memperjuangkan nama baik serta rela (memang dibayar) untuk mendengar segala caci maki yang menyakitkan. Itu dulu, saya sekarang sudah membebaskan diri saya dari segala kata-kata negative yang tidak baik untuk kesehatan jiwa raga saya.

Berangkat dari pengalaman pribadi, bagaimana memperlakukan orang-orang yang terlanjur emosi dan memahami bagaimana susahnya meredekan amarah mereka, saya berjanji pada diri saya sendiri ketika mengetahui bahwa saya DITINGGALKAN oleh pesawat yang seharusnya mengangkut saya dan adik saya ke kampung halaman, saya tidak akan bersikap gila seperti penumpang-penumpang saya terdahulu. Saya tidak akan memaki mereka ataupun menyerang mereka secara personally.

What I expect, seseorang datang ke saya. Menjelaskan kepada saya:
1. Apa yang terjadi
2. Meminta maaf
3. Update tiket dan bagasi saya
4. Solusi

Hanya meminta MAAF tidak akan menyelesaikan masalah begitu saja dan MENUNGGU bukan jawaban yang tepat. 

Think fast, act accurately. Itu yang saya pelajari dari pekerjaan sebelumnya, bagaimana harus hadir dengan solusi-solusi yang bisa ditawarkan kepada penumpang. 
1. Ajak mereka berbicara face to face, kalo bisa usahakan JAUUUUUHHH dari penumpang lain. 
Sehingga keributan yang terjadi TIDAK MEMANCING orang lain untuk menjadi "detektif dadakan". Ini masalah IMAGE perusahaan, jadilah tameng menutupi segala kesalahan, sengaja ataupun tidak sengaja. 

2. Berikan FASILITAS pendukung untuk meredakan amarah penumpang.
Minta maaf itu sudah wajib tapi apakah dengan begitu penumpang akan langsung tenang?? Tentu tidak. Posisikan diri sebagai penumpang yang sudah menunggu berjam-jam dan DIPAKSA untuk menunggu lagi. Seidaknya TANPA DIMINTA, staff harus segera mengantarkan penumpang ketempat yang NYAMAN, misalnya LOUNGE. Kelihatan sepele, tapi impactnya besar. 

Ketika marah, emosi di ubun-ubun, biarkan mereka duduk dengan tenang. Lounge biasanya tidak ramai seperti di waiting area, hanya orang-orang tertentu seperti frequent flyer atau memang yang sanggup membayar untuk berada di dalam lounge. Sehingga, penumpang yang marah tadi bisa berfikir jernih, menenangkan diri, makan atau minum segelas air sebenarnya juga membantu meredakan amarah.

3. Follow up atau Update perkembangan masalah
Sudah sampai dimana penyelesaian masalah, apakah sudah menemukan jawaban atau belum. Atau ada hal-hal yang perlu di diskusikan bersama penumpang. Datangi, HADAPI, jangan LARI.


Boro-boro saya dapet solusi, yang ada udah kaya pemaen sinetron syuting FTV!!! Penuh dengan drama. Wasting my precious time. Untungnya mudik saya ini tidak berbatas tanggal cuti, tidak ada kepentingan mendadak, kalau tidak... wahh waaahh..


Saran saya kepada siapapun yang akan terbang dengan airlines mana saja, ini tips/pengetahuan tentang airlines yang saya miliki ketika suatu masalah muncul karena kesalahan dari pihak airlines:

1. Mintalah berbicara dengan SPV atau MGR ketika staff di depan anda TIDAK TAHU harus berkata apa, memberikan solusi, atau malah mendiamkan anda. Jangan membuang waktu dengan menunggu, tidak perlu bersikeras/beradu otot dengan mereka. Atasan mereka DIBAYAR lebih karena dipercaya lebih lihai, lebih berpengalaman, lebih cekatan, lebih memiliki OTORITAS.

2. Dengarkan baik-baik solusi yang di tawarkan. 
- menunggu >30 menit, minta lah LOUNGE. Anda butuh merehatkan otak BUKAN untuk makan dan minum sebanyak-banyaknya tapi lebih kepada pemulihan kondisi badan yang terlanjur naik turun karena emosi.

- menunggu >3 jam, mintalah KOMPENSASI atas ketidak-nyamanan. Bisa dengan meng-upgrade tiket anda dengan kelas bisnis. Kenapa? Wajar saja, anda lelah, anda butuh istirahat.

-menunggu >6jam, mintalah AKOMODASI karena memang BEGITU aturannya. Pihak airlines wajib menyediakan hotel dan transportasi ketika jadwal pesawat berikutnya lebih dari 6jam.

3. TEGAS dan perjuangkan HAK anda.
Memang biasanya untuk mendapatkan ATTENTION seringkali kita harus berbicara dengan nada yang tidak bisa di bilang kemayu. Keras.Tegas. tapi tidak MENYERANG staff dengan kata-kata cacian bersifat personal. Usahakan tidak mengatakan, Bodoh, Gila, Nama binatang, dll.

4. Jangan lakukan kontak fisik dengan staff
Seperti MEMUKUL, MELUDAH, MENYIRAM AIR, apapun bentuknya tidak boleh sampai MELUKAI staff. Karena ini selain melecehkan staff juga bisa dituntut atas perbuatan tidak menyenangkan.


At the end, working in public service does not mean you have to be SERVANT for any one but at least you know how to behave in a professional manner and attitude.


Adorable


Monday, August 13, 2012

Garuda Indonesia, an AWFUL experience

Kemarin saya termasuk orang yang MASIH percaya, bahwa GARUDA INDONESIA sebagai salah satu airlines terbaik yang Indonesia miliki. Pelayanan yang baik, kemudahan pembelian tiket melalui online reservation,dll. GA selalu terlihat WAH di mata saya dan profesional. 

Walaupun pengalaman saya 4bulan lalu ketika mendapat perlakuan kasar dari salah satu staff mereka di bandara Cengkareng masih terngiang-ngiang. Ada ketakutan mungkin akan terjadi lagi tapi saya tetap bersikukuh bahwa kali ini GA akan berbeda, it's gonna be perfect.

Dan kemarin, finally saya meruntuhkan label bahwa GA tidak sehebat yang saya pikirkan. Management yang tidak begitu bagus diground, poor service, dua kali saya menggunakan jasa GA dalam empat bulan terakhir, dua-duanya kacau!! Ekspektasi saya yang "memuja" GA ternyata membawa saya ke pengalaman yang sangat melelahkan.

I sent my complaint letter to their customer care(again), walopun ngga tau deh ngaruhnya seperti apa.
**** 

Dear Cust. Care,

This is the second email I sent to you within 4months regarding your service, it was horrible,awful, unprofessional action from your management to the customer.

Me and my sister were scheduled to fly with GAxxx 12Aug2012 under PNR/booking reff xxxx, flight from CGK to xxx. I came by 05.00am, going through smooth check in and waited in the waiting area, it was F2. After sometimes, there was announcement informing us due the bad weather, the flight was re-scheduled from 06.00am to 06.30.

For OUR SAFETY, I am totally UNDERSTAND. Even after some minutes they told us again, re-scheduled to 07.30 ISO 06.30. I decided to sit in front of the gate not inside the gate because it was very cold. Again, they re-scheduled to 08.00, 08.30, and last one 09.30am. I don't have any ISSUE to wait more than 2-3hrs because of weather, it's something that you can't handle/predict. I was working at the airport and I am well-experience with this kind of situation.

What makes me EXTREMELY UPSET, when me and my sister came to the gate by 09.10 and they said, gate is CLOSED. The staff there tried to arrange the car and drove us to the ramp and I found out, the plane already on PUSH BACK position and queuing for take off.

We went to the gate again and one of the staff asked me to wait.

1. PLEASE, explain to me what was going on. How could you LET ME MISSED MY FLIGHT??? There was NO ANNOUNCEMENT, NO LAST CALL, NO ONE CALL OUR NAMES!! no one at the gate brave enough to explain this.

2. It was a delayed flight. I reported to the gate on time. I asked the staff about the new schedule many times, I was seated in front of the gate and frequently check the timings, UNFORTUNATELY the system on the screen showed NOTHING.

Your staff tried to call the supervisor, I waited 30minutes to see him.

I could not understand how you guys work under such a slow action.No one tried to explain to me what happened to my flight, why no body announce for last call nor our names, what happened to our luggage!! no one!! I refuse to wait in the gate for the next flight and Mr. AP  brought us to the lounge.

He told me to wait while he tried to re-booked my flight at 11.25 flight. I am still angry but I understand, it's gonna takes time. BUT WHY he did not came back and explain to me the progress?? Is it okay or not okay? Then,I came to the receptionist at the lounge, ask the staff to call Mr. AP, I didn't notice his name at first, I knew it later when I met him again at the cust.service office.

You know what, even the receptionist HAS NO IDEA who is the one who put me in the lounge!! WOW, there is NO COORDINATION AT ALL. Each staff didn't notice each others!!  they asked me to go to the cust.service office BY MYSELF, WITHOUT ASSISTANCE!! Where is the SERVICE??

Okay, let me tell you the worst schema.

I went to the cust.care office, I met Mr. AP again, it's already 11.10am and found out the flight for 11.25 was OVERBOOKED. It's unfair and frustrating I have been waited hours and again to wait another hours to go home. I knew from the staff that the availability for C/class was widely OPEN.
A. It's my right to get the seat on the next-earlier-flight since it was not my mistake that the plane LEFT.

B. I told them to upgrade my seat to the C/class but then they refused because my ticket was DISCOUNTED/ Promotional ticket. promotional or full fare ticket I bought IS NOT THE MAIN ISSUE. You have to put anything behind and give us the best service. But okay, then, If you disagree to upgrade MY DISCOUNTED TIX, why don't you upgrade your FREQUENT FLYER or ANYPAX with the highest tix fare,and GIVE US the seat.

Upgrading people to C class is the EASIEST even you can do that at the gate, before boarding, announce the name at the waiting area, change their tix to C class. Your GFF pax feel happy, Me either because I could get the seat, everybody would be happy right??  I have doing THIS SCHEMA SO MANY TIMES. But yesterday, this ACTION NEVER HAPPENED. I was stuck at the airport until the next flight, 15.00pm. Imagine, 09 hours at the airport.

Come on Garuda, we believe as our NATIONAL flight carrier, you have the BEST services than other airlines. What happened to your management??? Where is the service we paid for?? where is the comfort??

After a long discussion with Mr. AP and Mr. SJ, I don't have any choice, still. I am agree to wait for 3pm flight and I asked them to upgrade my tix to C class as compensation. What an AWFUL and TIRING experience with Garuda!!

In my suggestion, you should TRAIN YOUR STAFF in professional manner!! Saying sorry is not solving the problem, THINK and ACT FAST giving us solution instead of JUST saying SORRY.

1. At the gate, before the staff brought me to the RAMP area, why don't they tried to CONTACT DISPATCHER?? USE YOUR RADIO!!
2. SPV is very hard to be reached, the staff said he did not know the mobile number of SPV or Manager on Duty that day. Come onnnnnn, have you ever heard about BRIEFING?? BRIEF YOUR STAFF before they start to work, write down the number of SPV or DM/MOD on the board!!
3. Use the announcement/last call/ call the name is the normal procedure. FIX YOUR SCREEN/FLIGHT DISPLAY!! UPDATE IT.
4. Approach the pax with professional manner. Introduce yourself to the pax, what is your position, bring them personal to talk so it's not really noisy and became such a SHOW/Entertainment to other passenger.
5. FOLLOW UP is important. What is the progress, what is the status. Inform the pax directly, come and see them.
6. Always have an IDEA, as SPV or MOD you have higher authority than just a staff. But why do they act like a staff? where is the knowledge??  for example if it's company fault they missed their flight, the solving problem is gonna be like this:
- put them as the highest priority to the next flight
- if the flight is overbooked, look for another option, upgrading is the first solution or you have to DENIED boarding some pax or search for other airlines. transfer them immediately. update the luggage.
- if it is more than 6-7hrs of waiting, pax has the right to take a rest in the hotel.
- provide the compensation, upgrade ticket, voucher, lounge access is a must, what ever to make them comfort.
so many things you can do for mishandled pax, do more research.

7. Giving an ASSIST for those who extremely upset. Put somebody who will responsible for the problem, so we are not LOST about the status of the flight. We should not come to find you and ask, but your representative. show your competence and high-respect.

After this long email, I am not trying to attack your staff personally, Mr. AP or SJ because I don't know how high their Authority, may be I should meet the highest level in your airport management to complaint, why do they give the SPV a limitation for being a decision maker. I appreciate their help and sorry if I have to shout to them but really, it was hard day and GENERALLY, all your staff need a high standard of customer service if you really want to be 5star airlines. Forget about SKYTRAX, better if you FIX your management schema on ground.



Adorable #mood : very upset---level of anger: High-temper#b

Friday, August 10, 2012

Fenomena Ketawa

Beberapa hal yang saya cermati belakangan ini, ada terjadi pergeseran suatu nilai-nilai di dalam masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang Hiburan. Sudah cukup lama saya tidak mengikuti perkembangannya, mungkin sejak 2006 ketika saya diharuskan untuk bekerja sekaligus kuliah.

Waktu itu saya anak baru, semester tiga tapi sudah bekerja full-time di sebuah perusahaan provider internet di Bali. Sebenarnya, saya ini "anak bawang" alias titipan, kebetulan keluarga saya mengenal yang punya perusahaan, daripada saya banyak mainnya, saya "dipaksa" untuk bekerja selain untuk melatih kemandirian dan memperkenalkan dunia kerja, juga melatih bahasa inggris saya.

Terang saja mereka sewot, lah saya ini kalo sudah keluar rumah, mo kata kuliah udah selesai tetep aja nongkrongnya lama. Jalan-jalan di Mall, makan es krim trus duduk-duduk 3-4jam. Bener-bener buang waktu buat ketawa-ketiwi, astafirullaaahh, kelakuan-kelakuan. Untung udah tobat :D

Nah, semenjak itupula, saya udah jarang nonton tv, tidak update gossip-gossip selebritis, kuliah-kerja-huruhara. Waktu saya untuk di rumah cuman untuk makan, tidur, dan mandi. Berangkat kuliah pagi, siangnya pulang buat tidur sebentar atau kalau memang mepet waktunya saya langsung bekerja berangkat dari kampus. Jam kerja saya pun memang di set sesuai dengan jam pulang kuliah, 14.00-22.00.

Sempat sih ngikutin film Cinta Fitri, tapi abis itu ngantuk parah dan udah ga jelas lagi jalan ceritanya. Alhasil setiap pulang ke rumah, MOLOR. Bulan Ramadhan malah lebih parah, puasa sih tetep, tapi JARANG sahur. Kalopun sahur biasanya setelah pulang kerja, jadi ngga ada ceritanya nonton lawakan-lawakan dini hari atau menjelang buka-puasa.

Bahkan ketika saya lulus-pun dan berganti pekerjaan menjadi pegawai kantoran 09.00-17.00, saya tetap tidak terbiasa menonton Tv, kecuali OVJ yang sesekali saya tonton uhm... ahhh jadi inget masa lalu. skip saja cerita OVJ nya ya. Kemudian, saya pindah kerja ke negara Arab sana, yang mana apartemen saya tidak disediakan Televisi!!Hampir 2 tahun pula saya ngga nonton tv.

Kalau di total-total, memang saya ini rajin mantengin tv ketika saya masih sekolah dulu, iya 6tahun lalu.... #trus gw mesti bilang WOOOWW gituuuhhh??

Tanpa henti berjibaku dengan pekerjaan, dari satu perusahaan ke perusahaan lain, untuk pertama kalinya nih saya punya waktu banyak untuk diam di rumah. Setelah berhenti di akhir bulan May lalu, balik ke tanah air awal Juni sampai di bulan Agustus ini saya totally diem di rumah.

KAGET... Separah ini Indonesia sekarang???

Coba yaaaa, kalian pantengin deh televisi sekarang. Semuaaaanya mengangkat cerita KOMEDI. Asal ketawa, rating pasti bagus. Padahal, dalam bercanda, islam-pun sudah memberikan batasannya. Seperti hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, 


“Aku belum pernah melihat Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan amandelnya(kerongkongannya), namun beliau hanya tersenyum.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam tentu tahu betul, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Sama halnya ketika kita makan dan minum, coba deh kalian praktekkin sendiri. Kalo ngga sakit perut, kembung, atau malah jadi susah nafas karena berlebihan. Ada baiknya memilah-milah lagi ketika bercanda, jangan berlebihan ketika tertawa apalagi sampe jungkir-balik-mangap-mangap. Waspada dengan hati, karena mampu menjauhkan dari nasehat dan tiada lagi tersentuh ayat-ayat Al-Quran.


“Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR. At-Tirmizi )



Menakut-nakuti seorang muslim dalam bercanda. Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun bersungguh-sungguh.” 
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)


Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain.” 
(HR. Abu Dawud)


“Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” 
(HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi)



Astargfirullahaldzim... Astargfirullahadzim...

Saya menulis tulisan ini, sebagai pengingat diri sendiri untuk lebih bijak bersikap dalam bercanda, agar lebih beradab, dan memohon ampun atas kekhilafan selama ini kepada Allah swt. 

RamadhanMu sungguh penuh berkah ya Rabb, sungguh penuh ilmu agama yang tiada kira untuk hamba yang masih mencoba memperdalam keislaman hamba. Jauhkan hamba dari kebodohan, ditutupnya mata hati dan batin atas keduniaan yang menyesatkan. Amin...




Semua orang punya kesempatan untuk menjadi baik, mari kita mulai HARI INI, SEKARANG JUGA. 


Adorable edisi Ramadhan :)

Sedekah itu Mudah

Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata SEDEKAH?

Pengemis? Anak yatim? Uang? Masjid? Yayasan???

Sedekah berasal dari bahasa Arab, shodaqoh yang berarti pemberian seseorang secara sukarela atau ikhlas untuk mendapat ridho Allah Swt. Di dalam Al-Quran sendiri, banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang sedekah, pahala sedekah, atau orang-orang yang berhak menerima sedekah.

Salah satunya firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 261 yang artinya,

"Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebulir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas karuniaNya lagi Maha Mengetahui."

Selain membantu orang yang sedang kesusahan, menyucikan harta, sedekah pula menjadi pembuka pintu rezeki bagi kita semua. Namun, seringnya kita salah sangka, bahwa ketika bersedekah itu harus selalu dalam bentuk uang. 

Pernahkah mendengar:

“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” 
(HR. At-Tirmidzi) 

Dari seulas senyum, yang hanya membutuhkan tarikan sedikit energi saja TERNYATA sudah merupakan sedekah,subhanallah, semudah itu untuk mendapatkan pahala dari Allah Swt.

Trus?? Sedekahnya sebatas itu aja?? Senyum aja terus, cengar-cengir setiap ketemu orang.

Ya ngga juga dong sodara-sodari, mentang-mentang dibilang senyum aja udah sedekah, kita jadi malas untuk mengeluarkan harta kita. Karena di kitab suci Al-quran telah dijelaskan,


“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bagian.” 
(Qs. Adz Dzariyat:19)

Untuk itu kita wajib untuk mengeluarkan harta kita, mensucikannya, menafkahkannya di jalan Allah untuk membantu orang-orang lainnya yang ditimpa kesulitan.

Bagaimana kalau kita sendiri belum memiliki cukup harta untuk bersedekah? Masih sekolah misalnya atau Menganggur? 

Nah, ada cerita menarik untuk kasus ini.

Rasulullah Saw pernah berkata "Atas setiap muslim ada sedekah", kemudian beliau ditanya oleh para sahabat, 
"Wahai Rasulullah, bagaimana jika dia tidak memiliki sesuatu??"
"Dia berbuat sesuatu dengan kedua tanganya yang bermanfaat untuk dirinya lalu bersedekah."
"Jika tidak mampu melakukannya?"
"Maka hendaknya dia membantu orang lain yang memerlukan"
"Jika tidak mampu melakukannya?"
"Dia menyeru yang ma'ruf atau mengajak kepada kebaikan"
"Jika tidak mampu melakukannya?
"Dia menahan diri untuk tidak berbuat dosa, karena sesungguhnya yang demikian itu adalah sedekah baginya"
(Muttafaq 'alaihi)

Jadi, ngga ada alasan lagi kan untuk tidak bersedekah? atau sebenarnya kalian tanpa sadar sudah bersedekah? 

Wallahualam bissawab



Adorable edisi Ramadhan


Tuesday, August 7, 2012

Jalan Pilihan-Nya

Subhanallah, Maha Suci Allah dengan segala keagunganNya, kemurah-hatianNya, kekayaanNya atas berkah dan pelajaran yang diberikan kepada saya.

Masih jelas di ingatan saya, ketika masa penantian yang begitu menegangkan akhirnya terjawab sudah, saya tidak lolos untuk mengikuti ujian terakhir yaitu medical-test, di suatu perusahaan ternama yang saya lamar dua bulan lalu. Jikalau menilik dari proses interview yang cukup memakan waktu berbulan-bulan, usaha, doa-ibadah, apa saja sudah saya kerahkan. Hanya saja, memang ada sedikit ketidak-nyamanan yang saya rasakan, pertanyaan yang mengganggu.

Apa benar saya menginginkan pekerjaan ini?
Rasanya tidak juga. Sekedar penasaran saja, tapi tidak pernah terpikir bahwa saya akan benar-benar melakukannya. Kembalinya saya ke Indonesia tentu salah satunya karena saya menginginkan kedekatan kembali dengan keluarga. Entah berapa acara keluarga yang dilewatkan, foto bersama tanpa wajah saya, kehilangan momen melihat adik-adik tumbuh dewasa dan tanpa sadar semakin berumur.

Mau sampai kapan saya terasing begini? Toh mungkin Allah memberikan jodoh kepada saya sebentar lagi, kami menikah, saya kerumah suami saya, LAGI saya terpisah dari keluarga.

Apa benar saya menginginkan pekerjaan ini?
Sedangkan batin saya sendiri tidak menginginkannya. Atas dasar uang berlimpah saja, harga diri saya rasa tercabik karna saya tau saya mampu melakukannya lebih dari itu. 

Kemudian, saya yang masih bersikukuh mengelabui hati saya yang terdalam, saya melaju sampai ke Final interview, dua wanita asing berambut pirang itu menanyai saya begitu banyak hal, biasa sampai luar biasa. Sedikit lagi dear, begitu ucap saya berkali-kali mengelus dada.

Anehnya, orang-orang disekitar saya terutama keluarga, mendoakan "Semoga mendapat yang terbaik" bukannya "Semoga diterima".

Apa bedanya? Jika saya diterima bekerja, maka itu yang terbaik menurut saya.  Sekarang saya tau, itu salah. Apa yang baik untuk saya, Allah swt lebih tau. Sedih sudah pasti, karena saya merasa sudah memiliki semua yang mereka cari, menurut saya. Tapi rencana Allah, jauh lebih baik dan saya percaya.

Tanggal 30July pagi menjelang siang, saya mendapat email bahwa saya tidak lolos dari perusahaan yang saya nanti. Malamnya CV saya perbaiki, karena saya lebih menginginkan posisi sekretaris/personal assistant, saya menambahkan poin-poin yang berhubungan dengan kesekretarisan dan membuang yang tidak penting, terutama dalam airport experience saya di negri Arab sana. Hingga tengah malam (31 july) tak kurang ada sekitar 12 CV saya kirim online lewat bantuan Jobsdb Indonesia. Saat itu ada satu perusahaan yang setau saya cukup dekat dibilangan Pancoran Jaksel, 30menit dari rumah. Harap saya, semoga dapet yang deket rumah ya Allah :D

Tanggal 31 July selepas Dhuha, saya menerima telpon. Hanya saja, karena saya melewatkan telpon pertama, ketika saya telpon kembali nomer tersebut, resepsionis kurang mengetahui siapa yang menelpon. Baiklah, saya tunggu. Saya sempat tanya, nama perusahaan tersebut. Ternyata benar, ini perusahaan yang dekat rumah :D asyiikkk. Good feeling. Tak lama, saya ditelpon lagi oleh sang General Affair dan HRD Manager yang dengan baiknya meminta saya untuk interview keesokan harinya. Melalui email pula, saya diberi alamat, ancer-ancer perusahaan supaya ngga nyasar. Sip.
#info : Dari 12 CV tadi, perusahaan ini ternyata perusahaan pertama yang saya LAMAR. 

Tanggal 1 Agustus siang pukul 14.30pm saya datang ke kantor yang Alhamdulilaaah memang deket banget dari rumah, berngkat pake taksi cuman 25ribu doang 25menitan dan langsung jatuh hati sama hijaunya kantor, gaya santai orang-orang disana, keramahan sang direktur yang terkesan pintar tapi tidak meninggi, ramah tapi tidak curi-curi kesempatan. Sang direktur langsung memberikan saya offer saat itu juga, namun tidak langsung saya terima walaupun sebenarnya itu sudah cukup untuk pemula bagi saya. Tak putus asa, beliau memberikan saya kartu namanya, kalau-kalau saya berubah pikiran. 

Sepulang dari sana, saya berfikir lama apakah akan saya ambil atau tidak pekerjaan ini. Pertimbangan saya bermacam-macam, mulai dari biaya transportasi, makan, kecukupan untuk keluarga saya-pun saya pikirkan. At the end of the day, Allah itu Maha Kaya, seberapapun gaji nanti jikalau tidak bersyukur, akan selalu kekurangan. Lagian, nyari kantor yang deket rumah itu susah menurut saya, apalagi saya anak baru di Jakarta yang belum hapal jalan, kalau naik angkot/busway engga kebayang letihnya di perjalanan. Paling sampe kantor udah lecek, sampe rumah udah malem banget karena posisi rumah gw yang tidak dilewati jalur angkutan umum. 

Positive. Bismillah, saya terima pekerjaan ini karena saya yakin ini pilihan Allah dengan memantapkan hati saya yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama di kantor yang serba hijau menyejukkan.

Tanggal 2 Agustus, saya follow up ke Ibu Hrd tadi untuk menanyakan posisi tawar saya. Mengingat ada beberapa kandidat lagi yang sedang di interview, saya diminta menunggu. Pikiran saya mulai agak terganggusebenarnya, bagaimana kalau kandidat lain ternyata lebih potensial? Teringat perkataan Mama:



"Nak, rezeki Elang ngga bakalan di ambil Musang. Sudah, tenang, kalo emang rezekimu pasti akan tetep untukmu"



Tanggal 3 Agustus, Ibu HRD kembali menghubungi saya dan membicarakan kembali offer yang di berikan. Alhamdullilaaah artinya, mereka belum menemukan kandidat yang cocok untuk posisi ini. Karena sudah membicarakannya dengan keluarga saya, saya langsung menyetujui. Deal.

Tanggal 6 Agustus, Tanda tangan kontrak!!! Subhanallaaaaahhh, cepat sekali Kau beri ganti pekerjaan untukku ya Allah. Posisi pekerjaan yang baik sebagai Secretary Director di sebuah Property Developer Company yang sedang berkembang, nice office, bisa sholat, orang-orang professional, boleh masuk kerja setelah Lebaran.

Haduh Gusti Allah, memang pantang bersedih hati dan berputus asa ketika hamba memiliki-Mu yang Maha Kaya, Maha Sempurna pengatur kehidupan. Alhamdullilah. Alhamdullilah. Alhamdullilah.




Adorable
#Sedekah itu pembuka pintu rezeki, percayalah. Semakin banyak bersedekah, tetap takkan habis rahmat dan nikmat Allah (tak hanya harta tapi juga kesehatan dan keharmonisan hidup).