Friday, September 28, 2012

Grrr..

I do really wants to share something about my office, but after half-way, I decided to take it down.

damn.chicken-shit.




Dora

(Pernah) Masa Muda

Ini cerita tentang masa kecil saya. Hampir sama seperti anak-anak kecil di jaman waktu itu, saya senang bermain di luar rumah, biasanya sehabis pulang sekolah, makan siang dan menjelang sore ketika matahari tidak terlalu menyengat saya mulai menjelajah aspal, rumput ilalang, atau rumah tetangga.

Tempat favorit saya apalagi kalau bukan rumah nenek saya, yang jaraknya sekitar 500 meter atau sekitar 1 Km. maaf, saya memang kurang pandai berhitung jarak *dan yang lainnya, heeheh*

Bisa dikatakan base camp saya disana, rumah nenek saya itu seperti surga. karena saya bebas menghabiskan dagangan nenek saya dan kabur kapan saja saya mau. cokelat, chiki, minuman, gorengan, astor, wah semua komplit.

Waktu kecil, karena perempuan tidak terlalu ramai, saya seringnya main bareng abang-abang sepupu. kejar-kejaran, main petak umpet, kelereng (Ekar ato Ekal), manjat pohon jambu air milik tetangga tanpa minta (aka maling), tapi saya juga suka main Bp-Bpan (baca: Bepe) semacam orang-orangan kertas yang bisa didandani, diganti bajunya lalu menikah dan punya anak. tak lupa punya rumah mewah dan mobil banyak. *ternyata sejak kecil saya sudah punya impian keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrohmah*

Saya punya kecenderungan agak susah dijinakkan, pemberontak kecil yang cengeng. yang selalu memiliki "anak buah" acapkali turut serta mengaminkan apa saja ucapan saya. suka sok jagoan, karena waktu itu abang sepupu saya preman sekolahan, hehehe, jadi bekingan mantap. ditambah, kakek saya yag kepala sekolah walopun di tempat berbeda tapi masih satu wilayah, siapa yang berani sama saya?? weeehh, si Bintang kecil benar-benar merasa jagoan dari goa hantu.

Pernah ada seorang adik sepupu yang menangis dan datang ke saya karena diganggu oleh teman sekelasnya yang lelaki, dia tersedu-sedu mengadu kepada saya yang sedang asyik makan pisang goreng di kantin. serasa bak ninja, saya melesat secepat kilat mencari sang "musuh". dan set set set, sampe di kelas, anak ini sedang asyik bercanda ria dengan teman sekelas, saya dekati dia, "NGAPAIN KAMU GANGGU ADIK SAYA?" plus berkacak pinggang. entah mengapa, yang terjadi selanjutnya adalah kami berdua kejar-kejaran di dalam kelas. salahkan rok saya karena menghambat langkah kaki untuk naik turun meja, kursi, dsb. sedangkan dia meliuk-liuk seperti ular, dan saya kehilangan jejak.

Blassss. dia kabur ke lapangan sekolahan.

Saya?? engga hilang akal, saya tanya teman sekelasnya, sepatu milik anak lelaki itu. *jaman saya sekolah dulu, kalo mau masuk kelas mesti lepas sepatu* dan byuurrrrrrr

saya lempar sepatu itu ke lumpur di depan kelas yang menggenang sehabis hujan tadi malam, yaakk di depan mukanya saya goyang-goyangkan sepatu itu dan CEMPLUNGGGGGGGGGG

Saya kemudian berlalu tanpa kata menuju kantin melanjutkan jajanan saya, meninggalkan dia yang memungut sepatu lumpur sesegukan dan sesekali mengusap air mata.



Superdoradorable-muda

Thursday, September 27, 2012

Size Does Matter :P

Sambil dengerin lagu Adele, Chasing Pavements di MySpace gw juga sekalian buka-buka website Kompas dan Detik. 

#ngga kerja lo??
Kaga.. 
#Enak aja.
Salahin bos gw kenapa ngga ngasih kerjaan

Nahhh ngomong-ngomong masalah kerjaan ini, gw mo bahas hal yang berkaitan dengan apa yang gw baca di Kompas.

Klik LINK-nya


Topiknya : Bedanya Bekerja di Perusahaan Besar dan Kecil

Frankly speaking, di masa loncat-loncatnya gw, gw pernah merasakan gimana bekerja di dua tempat tersebut. Perusahaan yang karyawannya di atas 1500 orang dan skala di bawah 50 orang.

Berada di dua atmosfer yang berbeda ini tentu membawa cerita yang beda-beda pula. Ada benefits tersendiri, hmm kita bahas dari skala besar dulu yah (berdasarkan pengalaman gw).

Oke, sisi positif-negatif dari Kantor Skala Besar:
1. Orang-orang di dalamnya diajarkan untuk terorganisir. Harus sesuai dengan rules and procedure perusahaan. Misalnya, Apply Cuti aja ada proses yang ngga bisa dibilang mudah.

Karena di kantor itu lebih dari 500an orang, untuk cutipun biasanya pake acara "rebutan" siapa yang duluan, dia yang dapet. Karena ngga mungkin cuti bareng rame-rame.

Kemudian, untuk proses reimbursement harus data lengkap. Tanda tangan dari atasan A, atasan B, dll. Jadi antara terorganisir sama RIBET itu memang agak beda tipis.

2. Bisa dapet pengalaman dari orang-orang daerah/negara lain. Jadi belajar culture mereka, saling bertukar informasi.

3. Karena orang yang terlalu banyak, jangan harap tuh ada OUTING. Atau ultahnya atasan A, B, C, ah paling banter bagi-bagi DONAT atau COKELAT.

4. Terlalu banyak orang bikin kerja ngga maksimal, misalnya nih kita kerja SHIFT pas shift udah mau abis tinggal lempar tanggung jawab gitu aja ke staff lain. Dan ngga tau kenapa, even kita doing something great, apresiasi itu ngga begitu terasa dari company. Ya itu tadi, saking banyaknya orang, management RABUN ngeliat orang-orang yang kompeten. Nah, masalahnya gw ngga suka maen kasar, sikut kiri kanan, jilat pantat, cuman untuk dapet pengakuan atau BIAR diliat. Ada quote yang barusan gw baca dari broadcast BBM temen gw:


"Learning to live WITHOUT recognition is a SKILL"

Ahh bullshit. 
Gw tau banget gimana rasanya ngeluarin best of the best lo, tapi ngga dihargain sama sekali. Pedih rasanya Jendral. Emang sih kita kerja sebenernya ngga perlu ngarep di Puja dan Puji tapi itu sebagai salah satu awareness dari management untuk menimbang-nimbang seseorang untuk promosi kenaikan jabatan. Lo mau kerja bertahun-tahun trus gitu-gitu aja??

5. Kemungkinan untuk jadi Follower itu cukup besar. Kebanyakan MANUT wae apa kata bos. Ngga bisa mengekspresikan diri tapi bisa jadi kalo kamu "one of the kind" yang bener-bener bisa outstanding, kesempatan untuk naik level dan pindah ke kantor lain (jika perusahaan memiliki CABANG yang banyak) itu sungguh terbuka lebar. Tapi JARANG loh yaaa. Tapi ada. Dikit.



On the other hand,


perusahaan yang berskala kecil justru membuat gw merasa lebih nyaman, 
1. Karena jumlahnya yang sedikit, untuk AKRAB dengan staff lain itu sangat gampang. Ngga kaya staff yang jumlahnya ribuan kadang kita cuman HAPAL wajah tanpa hapal nama. Jadi, lebih kekeluargaan. Sering jalan bareng, sering makan bareng, shopping bareng!!

2. Lebih fleksibel, mulai dari aturan-aturan perusahaan yang ngga perlu tanda tangan ini dan itu, yang penting si bos setuju yaa, udah apa aja lancar. Reimburse ini dan itu juga jadi mudah. Ngajuin Cuti juga mudah tapi jeleknya, karena staff sedikit, misalnya nih gw sekretaris seorang diri, kalo gw mau cuti gw wajib hand-over kerjaan gw ke HRD (masih related ke laporan bulanan) dan prepare semua dokumen dengan baik. Gw ngga bisa maen cabut aja dari kantor seminggu dan matiin hape gw, karena bisa jadi direktur mau buka file di komputer gw dan nanya password gw apaan. Atau dia nanya dokumen di dalem lemari gw. Mesti ninggalin kunci-kunci dan teman-temannya.

3. Outing tiap taun itu pasti. Belum lagi BONUS akhir tahun. Lebih mudah ngadain gathering-gathering, makan-makan kantor kalo ada yang ulang tahun.

4. Gw tipikal orang yang lebih MILIH kerja sendiri daripada TEAM, walopun gw bisa both sides. Kenapa sendiri lebih seru? karena gw pegang PENUH hak untuk melakukan kerjaan gw dengan gaya apa aja yang penting hasilnya sesuai dengan apa yang bos mau. Ngga ada rules atau procedure yang kaku, suka-suka gw. Dan paling males kalo kerja "dimandorin" dan nyamain ide, visi, misi ke banyak kepala itu menurut gw (kadang) ngga efektif menghasilkan SOLUSI. Adanya tambah ruwet karena tiap orang beda pendapat. Kalo gw kerja sendiri, ya otak gw langsung konek ke bos. Ngga usah share sana sini.

5. Di kantor yang berskala kecil, gw lebih nemuin kenyamanan gw, merasa lebih dihargai, merasa lebih punya power, merasa lebih diperhatikan, merasa dipenuhi kebutuhan yang gw mau. Kalau kita memang "menonjol" cepet ketahuan, apresiasi perusahaan ke kita itu nyata. Berkembang atau tidaknya kita, itu sih tergantung dari diri kita sendiri. Kantor gw ini memang masuk ke dalam group Sinar Mas. Dimana kerjaan ini sebenernya berdasarkan PROJECT, kalo project selesai yaaa kita juga selesai (skala 3-5tahunan). Nah ngga takut nganggur??

Coba bayangin, gw paling lama kerja itu 2tahun. Abis itu pindah deh, nyari lahan laen yang menarik, menantang, lebih menguntungkan. Sekarang project selesai 3-5tahun lagi, pernah denger JOBSDB atau LINKEDIN?? bisa jadi sebelum project selesai, sudah ada yang duluan nawarin kerjaan. Untungnya juga, ini perusahaan anak cabang. Selesai project ini, pasti ada project lain. Dibangun di daerah lain atau di transfer ke kantor utama. Jadi, no worries. Bahkan nih, yang ini aja belum selesai, ada pecahan dari kantor juga lagi buka kantor baru di daerah Ancol. See??


Again yah, gw ingetin sekali lagi BELIEVE itu kata-kata yang ajaib banget untuk kita tanamkan di diri kita. Percaya kalau kita punya KEMAMPUAN (ngga cuman GEDE bacot), percaya dengan ALLAH yang punya andil mengatur REZEKI kita. Emak gw udah bilang, "rezeki Elang kaga bakalan di makan Musang" intinya, semua rezeki itu ada yang ngurus. Dah lo kerjain aja apa yang ada di depan mata sekarang.

Yang jadi pertanyaan banyak orang sekarang palingan masalah di GAJI. Menurut gw, gaji sih ngga terlalu beda jauh ya bok, Profit perusahaan kan juga bergantung berapa jumlah karyawan. Semakin sedikit orang, yaaa artinya "pembagi" juga sedikit, bonus bisa makin gede. Trus juga masalah ASURANSI karena dikit orang juga, jaminan kesehatan kita bisa MAKSIMAL. Di kantor yang lama (skala besar) kalo sakit dibatasin biaya obat-obatan, ngga masuk scalling (pembersihan karang gigi), periksa mata. Justru di kantor yang skala kecil, adanya pembebasan untuk berobat, kalo rawat inap malah VIP (siapa aja, mo staff biasa atau level manager), keluarga (istri dan anak) masuk ke dalam tanggungan perusahaan. Tuh kan, enak.


Jadi, menurut kalian lebih enak kerja di Skala Besar atau Kecil??




Adorable


Monday, September 24, 2012

HBD Boss

My Big Boss Birthday today, we have cakes and lunch box!! Free fooooooodddd yeyeye lalala yeyeye lalala.







Happy Monday :)


Adorable
#harusnya gw double happy karena hari ini GAJIAAAAAAAAAAAAAAAANNN!! since I use different bank account sama perusahaan, gagal deh gw  gajian hari ini T____T

"Wottudu State"

Tumben kerjaan gw banyak..

Hari Senin ini kaki gw pegel-pegel semua, karena kemarin Minggu gw sok-sokan jogging di club komplek rumah gw. Lengkap deh di sini, ada Jogging track, ada kolam renang, lapangan golf, arena memancing-pun ada.

Biasanya alasan gw paling gampang kenapa gw keluar rumah menghindari GALAU.

Ciyus. Cumpah deeeh. Cungguh. #monyongin bibir

Kenapa Galau mesti keluar dari sarang?? Ya tentunya supaya pikiran setidaknya sedikit ter"pecah". I am kinda person yang over-thinking sesuatu yang I don't know itu sebenarnya ketakutan gw semata atauuu emang there's something I should find the solution.

I am in the state of "I don't know what to do", even talking to my boyfriend kinda... I don't know. I just feel something wrong with myself. It's horrible feeling. Believe me.

Another story goes, another broken-heart, another man, another love-life. Like what wise-man said,


  "If you love someone but he breaks your heart. Don't give up on love,Have faith RESTART.
Love like tomorrow never comes, if it does then Love
 AGAIN "

I tell you, honestly from the bottom of my heart, It's NEVER EVER easy to move on after a great-painful-love-memories. I am not sure if I can write the issue on my blog, explain it just to release "the feeling" cause we don't know, some day, some how, my partner might find this blog, read all these sad stories and then he get hurts by what I am writing even I don't mean to hurt anyone especially him because he is such a nice guy I've ever dated. He could be miss-understood. He could hate me very much.

Or may be I deserve. Really, I've no Idea.

Gotta back to work, trying to get busy, finishing some papers for my bos' signature, some purchase request from HR, and so on.



Have a blast Monday everyone. Happy payday!!



Adorable
#Lucky me, kata si Boss after lunch dia ada meeting di Tangerang so ngga bakal balik ke kantor. Jadi gw bisa kerja dengan tenang, ngga dikit-dikit dpanggil. Bikin ini kek, itu kek, disuruh panggil staff ini lah, itu lah, haishhh kenapa ngga digunain sih interkom nya pak!! Kesweeell kaki lagi sakit begini mondar-mandir O_o

Tuesday, September 18, 2012

DLBK

Cerita lama berulang, menyakitkan, meyesakkan, sakit banget rasanya. Sungguh, capek gw bolak-balik menghadapi hal yang sama, yaitu... Jreng jreng.... DIARE.

Fiuhhhh,, what a looooooooooong night.

Gw sendiri ngga tau, darimana asalnya diare ini. Gw ngga jajan sembarangan kaya temen-temen kantor gw. Yang doyan beli bakso, gorengan, rujak, siomay, jajan pasar yang biasanya dibeli oleh office boy kantor. Gw memang agak trauma, setiap liat liputan di TV tentang bakso tikus, makanan basi, daging yang sudah kadaluwarsa, bikin gw jarang banget makan di luar kantor.

Biasanya gw cuman makan roti-rotian, susu cokelat, cemilan-cemilan yang gw bawa dari rumah. Usually, gw skip makan siang gw. No nasi (karena bikin ngantuk juga sih). So far, terjaga banget deh makanan gw.

Sedari siang, gw memang mulai ngerasa aneh dengan perut gw. Brasa krucuk-krucuk tapi bukan laper, tapi krucuk pengen "nyetor". Gw ngebiasain sarapan dari rumah, kemarin gw hanya menghabiskan Secangkir Chococino dan Milo hangat di meja gw. Masa gara-gara itu sih?? Apa karena sarapan gw sambel semalem? Atau Ikan Bakarnya? Atau tangan gw yang kotor??

Entahlah, yang pasti sehabis dinner, mandi, tidur jam 8an malem. Gw kebangun tuh jam 12, udah nyeri-nyeri menggelitik perut gw. Ngga ada niatan untuk bangun dari tempat tidur, gw cuman bolak-balik muterin kasur King Size gw, tertidur sendiri, bangun lagi, nyeri lagi. Sampe akhirnya jam 3.30 pagi, gw nyerah! Gw mesti bangun, sumpah sakit banget.

Gw sempat nelponin cowo gw, I hope dia belum tidur.

Seriously 3.30a.m belum tidur??? No no no... antara gw dan dia berbeda zona waktu 4jam. Dimana Jakarta lebih dulu. Jadi, pagi di gw, di sono masih tengah malem. Gw telpon sekali aja karena takut ganggu dan emang bener, dia udah molor tapi ngga lama. Gw di telpon balik. Hufhhh... Lega...

"I got stomachache, I don't know what to do?"
"What food did you take for dinner? did you buy something from the office this afternoon?"
"No... argghh,,,it's really hurt..."
"Ahh, you got food poisoning may be. Get up and make fresh-tea but put 3sachet in a cup"
"Ok.. wait"

Bener aja, abis minum teh tawar, perjuangan gw bolak-balik ke toilet di mulai. Terhitung dari jam 4-4.30 sampe jam 6.30pagi, gw "nyetor" 6kali dan kehilangan berat badan 1kg!! Damn.. I don't need to lose my weight from diarrhea!! Better if I am doing exercises.

Gw jadi inget, ini diare gw yang ke 3. Yang pertama pas gw stay di Bali jaman kuliah, trus jaman gw kerja di Qatar yang bikin gw sempat pingsan karena dehidrasi, dan tadi pagi. This is not a joke maaan, sakit diare itu selaen lo lemes, ngga nafsu makan, bolak-balik toilet ditambah pantat rasanya panasssss banget. Hssshhhhhhhh... Ampun dah gw.

Feeling so lazy to go to work but I made a promise to HR Manager, she will explain to me how to check daily worker salary in one period. Because I will in-charge for the calculation, replacing her.



Hufhhhhhhhhhhh...

Another 2 hours to go, please save me till the end of off-work, dearest God...


Aminnnn




Adorable
DLBK - Diare Lama Bersemi Kembali
#I took Diapet and Neo-entrostop to stop my diarrhea, but my stomach still in pain :'(



Thursday, September 13, 2012

HARUS JOMBLO

Sambil menyeruput Milo hangat. gelas ke dua di pagi ini, gw dan bos gw yang diem-dieman sibuk nyetel MP3 masing-masing (lol), gw jadi pengen ngebahas "sesuatu" di Jumat yang cerah ini.

Sesuatu itu adalah,

Kenapa Jomblo itu dianggap hina??

Single atau Jomblo sebenarnya hanyalah permainan kata anak muda jaman sekarang, katanya kalo Single itu pilihan karena ngerasa ngga ada yang cocok. On the other hand, Jomblo itu kutukan karena nembak mana aja ngga ada yang mau nerima.

Intinya tuh, sama. Pemahamannya tuh, beda.

Gw punya pengalaman pacaran itu sejak gw SMP. Itupun gw nerima cowo karena iseng. Iya, cuman sekedar iseng, pengen dibilang punya pacar pas jaman SMP. Udah itu aja. Sebulan doang, gw putusin.

Ngga pernah jalan. Ngga pernah makan bareng. cuman sekedar status doang, "tsaaah gw punya pacar ayoo gw traktir sohib gw makan", oh ya paling telponan. Itupun telpon di rumah dikuasain kakak gw, jadi pacaran ala SMP gw ya begitu doang.

Jaman SMA malah lebih aneh, punya pacar buat nganter les!! Dua bulan putus, tiga bulan putus. Gitu-gitu aja kerjaan gw punya pacar, karena emang gw anaknya doyan nge-les, pergi pagi, pulang bentar ganti baju trus udah langsung cabut ampe sore. Dan gw emang beneran belajar, bukannya maen-maen dan again, pacar gw itu ngga pernah jadi prioritas gw. Mo dia jungkir balik, bodo amat.

Mulai nih jaman kuliah, pacar buat jalan-jalan, nonton bareng, cari makan bareng, nonton konser bareng. Putus, nyambung, putus, nyambung kaya listrik PLN. Bener-bener buang-buang waktttttuuuuuu gw, galau-galau ngga penting.

Sampe beberapa waktu lalu, sehabis putus yang terakhir ngga lama gw liat mantan cowo gw udah pajang foto dengan cewe lain. Miris, sedih tapi abis itu ketawa-ketawa, taelllaah dikata cuman elo doang yang laku. Trus sedih lagi, inget ketawa-ketawanya, lucu-lucunya, pacaran lama ma gw, nikahnya kaga tau dah dia ama siapa. Feel so stupid and sad. Tapi abis itu gw mikir, why shud I feel sad for losing someone who doesn't deserve my love? If he won't fight for me, Definitely he is not the one. Simple kan?

Iye,, ngomong simple.

Tapi gakpapa, gw mulai tuh mencari-cari jati diri, tsaahhh.. Mulai belajar esensi cinta itu sebenernya buat apa sih? having fun doang? ketawa-ketawa doang? How about building a strong relationship for our FUTURE? Akhirnya ya gw memutuskan, kayaknya dari diri gw juga mesti berbenah. Gw mulai belajar yang bener tentang islam, ngga sekedar sholat 5 waktu. Ada Sedekah, ada sholat sunnah, banyak banget yang selama ini gw ngga ngeh.

Ini salah satu "hikmah dibalik musibah", ketika akhirnya gw mengerti apa yang gw mau dari sebuah relationship.

Dan ini JANJI di dalam Al-Quran, bahwa “Perempuan yang jahat untuk lelaki yang jahat dan lelaki yang jahat untuk perempuan yang jahat, perempuan yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik.” (an-Nur’:26)

Gw tentu dong pengen lelaki yang baik sebagai kepala keluarga gw nanti, makanya untuk mendapatkannya gw juga mesti baik. Apa selama ini gw kurang baik?

Bisa jadi, dan tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik.

Kalau saja waktu bisa diulang, tentu gw akan lebih memilih JOMBLO, SINGLE apapun namanya itu dibanding gw harus pacaran yang bener-bener ngga guna. Coba, setelah putus, berapa orang yang MASIH bisa temenan?? Sisanya, Mantan = Musuh.

Makanya, sekarang gw anti banget kalo liat adek-adek gw yang SMA udah mulai sms-smsan, nongkrong-nongkrong ngga jelas, karena gw tau banget, ntar ujung-ujungnya pacaran. Padahal NGGA GUNA kalo yang namanya masih TEEN. Sekolah dulu, kerja yang bener, baru cari pasangan yang bener.

Karena kalo sudah bekerja, usia seseorang juga sudah mulai matang, sudah mulai mikirin relationship yang long-lasting bukan sekedar seru-seruan doang. So, buat kalian yang masih ABEGEH, masih KULIAAAAAH, mending kelarin dulu kuliahnya deh. Belum lagi galau skripsi, galau pacaran, campur aduk. Kapan kelarnya??





Adorable

Wednesday, September 12, 2012

Hard-Working Type

Satu hal yang dari dulu saya jaga dan memang diajarkan dari kecil, tidak membiasakan diri untuk menengadahkan tangan meminta atas sesuatu kecuali untuk berdoa. Apa yang saya dapatkan, hadiah-hadiah yang saya punyai tidak begitu saja saya dapatkan. Harus rangking kelas dulu, harus juara dulu, khatam Quran dulu, sedini mungkin orang tua saya mengajarkan bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu lewat KERJA KERAS.

Dalam Islam sendiri, diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw bahwa tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah. Menjaga malu, kehormatan, raut muka, sehingga orang-orang yang tidak mampu bekerja lebih keras sehingga tidak mengandalkan bantuan dari orang lain. (H.R. Muslim)

Islam itu mandiri. Islam itu berani berdiri dengan kaki sendiri.

Anehnya, modus berpura-pura miskin itu justru semakin marak dan semakin nge-tren. Banyak orang-orang miskin di perkampungan yang rela berbondong-bondong ke Jakarta, diorganisir sedemikian rupa untuk menjadi pengemis. Ini jadi PR untuk semua orang, kenapa (menjadi) miskin itu sudah bagian dari PEKERJAAN??

Saya percaya, gap yang terjadi di lingkungan kita saat ini mungkin sudah cukup besar. Ketika si Kaya hilang peka dan yang miskin terbuai mimpi belaka menunggu "durian runtuh" tanpa harus bersusah payah bekerja.

Edyaannn...


Ini pula yang saya rasa kemarin. Setelah membulatkan tekad untuk mengundurkan dari perusahaan besar di Timur Tengah sana, dengan UANG SEADANYA saya kembali ke Indonesia. Waktu itu saya sudah membuat pos-pos pengeluaran, terutama untuk 3 adik saya yang lulus sekolah berbarengan. Ada yang lulus SD, SMP dan SMA dan memang biaya yang saya siapkan tidak sedikit dan penuh perjuangan mengumpulkannya. Mengesampingkan hasrat untuk belanja dan bersenang-senang, menyingkirkan daftar liburan, dan banyak lagi. Intinya satu saja, mereka tanggung jawab saya.

Ketika sampai di Indonesia, tentu banyak hal yang saya siapkan. Banyak hal yang butuh perencanaan matang, jadwal interview, biaya taksi, dan lainnya. Alhamdullilah, tabungan saya yang tidak banyak tadi masih cukup meng-cover semua pengeluaran. Saya mencoba berhemat sepintar mungkin, tidak langsung meng-iyakan setiap tawaran BukBer toh saya pikir besok-besok bisa ketemu lagi kok, kan sekarang memang udah jadi bagian orang Jakarta :P
Lalu, tidak tergiur untuk nongkrong-nongkrong, nonton, ngafe, apapun yang bersifat menghamburkan uang. Belum lagi Lebaran sebentar lagi, saya OGAH ber-zakat di MALL yang bertebaran di Jakarta raya ini. 

Lalu, ada satu hal yang kemarin cukup lucu bagi saya. Sejak saya bekerja, sudah tidak pernah lagi saya meminta uang kepada orang tua, bahkan saya rajin mengirimi walau tidak seberapa. Belum lagi, kepada uwak atau bibi saya dan ketika mudik pertengahan May lalu, salah seorang bibi saya menyelipkan beberapa lembar Pahlawan I Gusti Ngurah Rai berwarna biru.

Malunya saya, mencoba menolak tapi tetap diselipkan. Memang, UANG menjadi hal SENSITIF meskipun yang memberi orang yang sudah sangat saya kenal, keluarga saya sendiri. Saya merasa tidak pantas, lebih baik diberikan kepada adik saya yang emang masih sekolah dan senang jajan. 

Dibilang kapok yaa cukup kapok, mungkin besok-besok kalo mau nganggur ya perhatiin uang tabungan, hehehe. Cuman, percaya ajalah yaaa book, rezeki mah udah ada yang ngatur :P

Kerja keras!! Pantang "ngemis" karena Allah sudah memberikan kita fisik yang sehat, otak yang cerdas untuk berfikir, tinggal kemauan aja yang harus terus di geber.


Insha Allah




Adorable

Panick-Attack

I was here, 2 months ago :P
This writing I kept on my draft, hmm, may be I forgot to publish it. Here we go :)

***


Gw merasa bersyukur bahwa selama gw menjalani masa-masa "libur" bekerja ini, orang-orang terdekat gw cukup memberikan suntikan energi. Very supportive boyfriend, countless prayer from beloved family, and a lot of chances widely open.

But somehow, I feel Ohmaygod, I need to get a job immediately!!! I got panick-attack and realized this is the second month of my jobless period. My saving-account dropped drastically. Bayangkan, even gw ngga kerja, but still I have to pay a lot of things, school fees registration, airlines-ticket, financial issues from people I know so I lend them my money, houses, and of course, taxi-fee for interviews.
I believe in myself, I will find one,, Definitely, I have to.

I am sending my CV through websites in daily routine, one or two, five or six in a day, depends on my mood and the location. So far, I got accepted in two companies but I can't decide which one that I want to choose.

Usually, when I am doing an interview, there is salary package which applied to all employees, depends on the level management area. So there is no need to negotiate, waiting for confirmation, bla bla. I don't have enough experience with this thing. Grrrrrrrrrrr....

WHY don't they put their budget first or write "Please send your expecting salary in your resume". Make us, as job hunter easy to decide, apply or find another one.

Sudahlah spend money to go here and there, mentok lagi di gaji. This is frustrating yaaaaaaa.






Adorable

Tuesday, September 11, 2012

PASSION

Semingguan ini setelah gw bekerja di Jakarta, gw udah mulai jadi kompor untuk teman-teman gw yang masih mengais rupiah di luar sana.

Gw panasin, "pulang ajaaa, enakan di sini, murah-meriah, kerjaan banyak kok".

LOL...

Eniwei, dunia kerja itu sebenernya yaa sama aja lah ya jeng, dimana aja, mau di Indonesia atau di luar sana. Karena dimanapun tempat kita kerja, tergantung sama yang namanya PASSION. Dan tiap-tiap orang itu punya pemikiran sendiri, LIKE and DISLIKE itu relatif banget menurut gw, antara gw dan temen-temen laen, beda kenyamanan, tujuan dan motivasi hidup.


Gw suka traveling, suka suasana baru tapi bukan jalan-jalan kesana kemari kaya traveler yang laen. Gw ngga masuk ke dalam group backpacker tapi gw suka "menantang" diri gw sendiri di tempat baru, kerjaan baru, orang-orang baru. Ada "desir-desir" antara excited dan grogi. Ngga tau sejak kapan gw suka pindah-pindah, tapi yang pasti dari seluruh pengalaman kerja gw, paling lama di satu perusahaan itu ya 2tahun.

***

Setelah 3kali berpindah tempat bekerja sejak 2007 dan juga berpindah daerah bahkan sempat pindah negara, kantor ini merupakan kantor ke 4 yang gw "jajal". Kaya kucing beranak ya gw, pindah sana sini. Hehehehe, ini memang salah satu MIMPI gw, pengen nyoba kerja pindah-pindah, asik aja kayaknya ganti suasana (dan ganti pacar).

Semacam gw ini, yang pecicilan dan kebetulan kuliah di non-spesifik major (gw anak sastra) membuat gw cukup kelabakan bak anak SMA yang mo mutusin ngambil kuliah jurusan apa. Sumpah deh, sehabis gw lulusan emang sih gw udah kerja tapi gw NGGA MAU selamanya disana karena there is no career at all for me secara itu kantor IT dan gw kerja sebagai IT Support(only), untuk skill emang mereka milih orang-orang yang cukup bisa berbahasa inggris, tapi pelan-pelan diajari tentang IT untuk nge-guide our customer (yang rata-rata bule) yang punya masalah dengan koneksi internet. Mulai deh tuh, layar item, nge-ping, trace, cek up/download, test speed, router, dll. Cumaaaan emang gw ngga NIAT belajar IT lebih dalam, cukup basic-basic komputer doang dan internet connection sih bisa laah, jadinya gw merasa STUCK disana.

Selepas gw lulus, akhirnya gw "izin" resign, yaeyalah secara itu kantor temennya tante gw, seorang meneer Belanda yang baik hatinya. Sebelum resign, gw berjodoh dengan pekerjaan belakang layar lagi sebagai Sekretaris FO Manager di salah satu hotel bintang lima (taun 2009). Sebenernya gw ngelamar inipun ASAL-ASALAN, waktu itu ada lowongan untuk ASISTEN Manager yaudah, gw lamar aja. Kaget juga gw dipanggil untuk interview, eh pas disana malah ditawarin jadi Sekretaris karena mereka butuh Pria dan berpengalaman dengan hotel untuk bekerja sebagai Asisten.

Gw terima dong, secara emang salah satu dream-job gw itu ya jadi Sekretaris. Gw ngerasa keren aja, punya meja gede sendiri, ada komputer, telepon, akses ke manager-manager jadi ngga sembarang orang bisa merintah-merintah gw. Nah, disitulah gw dapet FEEL as a secretary, kayaknya gw cocok. Mulai deh tuh ya, penggendutan badan karena doyan ngemil sama temen-temen kantor, makanan berlimpah ruah, jus-jusan, kerjaannya cukup banyak, mulai datang dari pagi, siapin keperluan meeting bos. Sehabis meeting mulai typing report, belum lagi ada daily report, weekly report, monthly report. Filing bulanan dari tamu-tamu yang datang, urusan cuti/sakit, tapi tetap ada aja yang namanya keluar kantor trus makan bareng walaupun di hotel sudah disiapkan kantin karyawan dan GRATIS pula. Misalnya nih ya, berkunjung ke rumah karyawan yang sakit, trus pada kelaparan semobil mulai deh itu pada sibuk nyari rumah makan.

Ada juga acara-acara kantor tiap 6bulanan, ada bakti sosial, lumayan banyak sih acara refreshing di hotel tempat gw kerja kemarin. Tapi saat itu, gw sudah mulai diracuni dengan pekerjaan sebagai cabin crew, gw udah mulai liatin walk-in interview, pernah gw ke Jakarta saking teracuninya oleh temen gw ini. Padahal kalo dipikir-pikir, job gw sebagai Sekretaris itu udah cukup banget, sebagai anak baru lulus kuliah, ngga ada BASIC atau experience sama sekali dibidang kesekretarisan, it's kinda amazing loh keterima di hotel berbintang.

Kemudian, setahun kemudian di 2010, nasib membawa gw ke pekerjaan selanjutnya sebagai Airlines Representative di negri Arab, Qatar sana. Ketika itu, seorang teman seorang staff Reservasi mengabarkan bahwa lobby di hotel akan di pakai untuk interview di hari MINGGU besok. Gw tunggu person in chargenya yang ternyata merupakan agent dari Jakarta yang ditunjuk oleh Qatar to held the interview session. Ternyata orangnya lagi pada Shopping, jadi gw tungguin ampe kering di kantor, kebetulan saat itu hari Sabtu cuman kerja setengah hari. Pas gw tau mereka udah balik, langsung gw ke kamar mereka dan gw dikasih selebaran apa yang harus di bawa untuk interview.

Sepulang kerja udah cukup sore, nah tantangannya waktu itu cuman foto seluruh badan aja. Secara hari Sabtu, udah pada tutup, untungnya ada 1 foto studio dan TERKENAL MAHAL yang masih buka, mau gak mau gw kesana. It's worth, foto seluruh badan itu masih gw simpen bahkan ketika ngelamar pekerjaan berikutnya, hahahaha.

Singkat cerita, 7hari kemudian gw dapet kabar kalo gw keterima kerja di Qatar dan harus siap-siap untuk berangkat bulan depannya. Waahh itu kalang kabut banget, secara gw mesti balik kampung yang makan biaya 2kali naek pesawat, trus ke Jakarta lagi. Belum lagi medical, bayaran ke AGENT yang gw baru tau pas sampe ke Qatar ternyata dari negara lain ngga ada yang bayar, cuman dari Indo aja yang bayar-bayaran. Oh damn. Tabungan gw bener-bener abis buat persiapan berangkat.

Pas sampe di Qatar, gw ngerasa fine sama kondisi disana tapi ENGGA dengan kerjaan gw yang kayaknya, everyday is problem. Ngga asik. Ngga seseru pas gw di Indonesia. Gw mulai kangen sama kerjaan gw yang lama, dimana gw kerja independent aja, report to the highest level of management. Di Qatar gw mesti kadang beradu otot ke sesama staff yang males kerja, yang bossy, supervisor yang rewel, penumpang bawel, ah gw ngerasa "I am not belong to this place". Ngga nemu EXCITEMENT atau ENJOY kerja itu ngga dapet.

Again, gw memutuskan untuk RESIGN dan balik ke Indo di tahun 2012. Gara-garanya, kakak gw ngabarin kalo ada bukaan cabin crew job di kampung halaman gw, masih "penasaran" dan emang udah kecapekan di Qatar plus umur gw yang emang udah ngga muda lagi untuk masuk ke dunia cabin crew (as entry level, biasanya mereka matok umur minimal 23-25 tapi kalo cabin crew luar ngga pernah matok umur biasalah yaaa di Indo itu cabin crew harus MUDA supaya gampang diarahkan bukan dilihat dari profesionalitasnya, yhukmariii), gw akhirnya benar-benar resign bukan dalam waktu tenggat. Kan harusnya minimal sebulan notice, gw malahan ngejer 2minggu untuk segera pulang karena kepentok sama jadwal interview yang akan gw datangi. Alhamdullilah lancar, gw ikut 2 interview.

Dan dua-duanya gagal. Hahahahahaha. Padahal gw sudah sampe final stage. Tapi gw NGGA nyesel sama sekali, karena di point ini gw realised, being a cabin crew is NOT my passion. Gw taunya kan cabin crew itu dapet duit banyak, terbang kesana kemari, keren aja gitu.

Tapi dari diri gw sendiri berontak, ketika gw tau gw mesti serve alcohol on board dan pengalaman gw selama di Qatar ketemu penumpang-penumpang dari seluruh belahan dunia itu, it's NOT cool. They are such a pain in the ass and most of them treat us like a slave. Harga diri boookkk yaaaa, harga diri gw rasanya tercabik-cabik. Belum lagi kenyataan bahwa kondisi fisik gw emang ngga sanggup kerja di SHIFT dan gw KANGEN kerja di back office. Gw pengen get a position dimana gw ga perlu diperintah-perintah orang banyak, gw mau kerja lebih independent. Suka-suka gw. Gw pengen dapet meja GEDE untuk diri gw sendiri, drawer untuk simpen makanan, komputer dengan internet kecepatan dewa dan Alhamdullilaaaah, gw dapetin itu sekarang!

Gw sempat nganggur selama 2bulan. 1 bulan pertama gw habiskan dengan interview (dan menunggu) di 2 perusahaan airlines. Dan bulan ke dua, gw udah keterima di 2 perusahaan swasta sebagai Personal Assistant to Director dan Secretary to Director. Meningat saat itu bulan PUASA, gw lebih prefer ke perusahaan yang mau nerima gw abis LEBARAN. Selain melihat pertimbangan Gaji, Lingkungan, dan Jarak tempat kerja, gw menerima tawaran ke dua, cuman setelah keterima, malah "jabatan" gw nambah, Secretary Director and Assist. Human Resource and General Affair. Sekali lagi, Alhamdullilah ngga ada yang sulit so far.

Menilik ke belakang, story kerjaan pasti gw, gw juga sempat ngasih les inggris ke anak-anak. It was fun, pengen banget gw ngajar lagi selain seru, duit les-private itu lumayan loh. Satu yang gw pegang teguh itu adalah CONFIDENCE and KNOWLEDGE. Yakin aja kalo dimanapun, kerjaan apapun, gw pasti dapet! Gw ngga bakal nganggur nyusahin orang tua gw. Itu tekad gw (tentu aja terus doa dan sedekah untuk membuka pintu rezeki darimana saja).

Nah balik lagi ke PASSION tadi, emang ngga gampang nemuin apa yang sebenernya nyaman di kita dan emang sesuai dengan yang kita mau. Sometimes, money can't buy the comfort, environtment, or even the PRIDE yah. Pernah ngerasain punya gaji yang bisa dibilang cukup gede, tapi gw ngerasa kaya Budak, Babu, people ngga respect dan appreciate kerjaan gw. It's useless.

Dari dulu gw ENVY banget sama orang-orang yang udah tau PASSION-nya apa, ngerjain pekerjaannya dengan GAIRAH. Ngga ngeluh yang namanya hari SENIN. Happy. Karena gw dulu terus pindah-pindah kaya kutu loncat, mencari kecocokan dan syukurnya sekarang udah gw temuin lagi gairah yang dulu sempat pudar.


Yang belum nemu, tetep semangat, tetep cari terus ;)

Yeaahh,, let's bring the work ON!!

Adorable




Monday, September 10, 2012

New look

Apa karebaaaa!!!

Ahh, what a beautiful day, alhamdullilah. My bf just sent me text message informing that he is on the way to work and gonna own a presentation with one big venture for his project. Hope everything is running well as he wish :)

As I told you in my last post that my mood since last week was in the level of frigtening and I tried to avoid him because I won't throw my temper to this lovely man. This clueless bf has no idea what was going on, sorry dear.

After praying tahajjud, I saw my mobile and found his message saying how he miss to talk to me. Yeah, the distance and different time zone make this relationship completely "amazing". We are struggle on how to manage this, since he sold his iphone (no more WhatsApp) so the only way to communicate through sms or phone call, even it becomes more expensive but he promise to get the latest iphone next month. show off!! prffffff...

Then, after a long discussion between my head and my heart, both are agree to let go my temporary-period-sickness-syndrome. I am just tired and pity my self, how can I live under such a sorrow life? I was happy, now should be happier. I just want to move on from my past story, that's it.

Let them go. Let me free.

So yesterday when I decided to cut off my long hair, people thought me and my bf were break-up. Hehe.. Fyi, I NEVER cut my hair for break-up reason. It's just silly. I love my hair.

My friends like it a lot, me either. I look more fresh and it's become so light. What I suggest to everyone out there who wants to have a new-look, like I did, you have to make sure or find a good salon.

My hair-dresser is superb!! He is just near-by and super-cheap. I don't know how he works in a small salon in my neighborhood because I believe, he can work in a bigger place where people pay hundred thousand to get his service. I am so lucky, my aunt drop me there and I am falling in love in the first cut (yesterday was the second time).

How I love Indonesia, with all the foods, everything you need in hand, reasonable prices!! Oh dear, how can I leave it again?? could you please just move to Jakarta??




Please




Adorable

Friday, September 7, 2012

Mood Swing

Mood gw emang lagi berantakan banget, tapi sukurnya sih gw fine-fine aja di kantor. Dan ini nih salah satu yang bikin gw betah di kantor ini, gw ngga perlu basa basi busuk dengan banyak orang.

Hi how are you?
Dear, why you look so sad?

Ya pokoknya urus kerjaan kita aja sendiri, apalagi pas gw mo dateng bulan begini tanduk dan taring gw paling gampang keluar. Now, gw cukup duduk manis, kalo mo teh anget tinggal manggil Mba Ani yang dengan sigap bantuin gw. Ada juga Bang Jack yang bisa diminta tolongin bikin fotokopi puluhan lembar. Speaker di komputer gw juga beroperasi sempurna, kurang web-cam doang nih :P

Alhasil, komputer, mojok, lagu-lagu, dan tenang riang gembira.

Enaknyoooooohhh.. Hamdallah.

Eniwei, ini gw kasih tips ala Dora ketika bad-mood parah.

1. Ngga maen hape
Auk deh kenapa tiap liat foto, liat sms, liat chatt, semua bikin gw galau. Pengennya gw turn off aja tuh.

2. Tidur
Daripada gw over-thinking hal-hal ngga guna, misalnya kenapa betis gw gede banget. Kenapa paha gw nambah bengkak. Dah, tidur aja. Daripada tar gw kumat ke mall, belanja, makan-makan ngga jelas, abis duit malah nambah bad mood.

3. Baca buku
Walopun gw butuh waktu untuk ngebaca selembar halaman karena otak gw ngga fokus, gw tetep baca buku. Buku yang gw baca sekarang tentang sejarah Islam ketika penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih 1453 karya Ust.Felix Siauw. Kebetulan buku ini paketan berisi 3 buku, 1 buku udah kelar gw baca yaitu Beyond the Inspiration, yang sekarang gw baca sama yang terakhir How to Master Your Habits yang belum gw buka sama sekali.

Berat banget sih kayaknya bacaan gw. Apalagi ngomongin tempat-tempat, suka kebolak-balik, kekaisaran Romawi lah, Ustmani lah, Persia, Turki, Konstantine, berbatasan dengan ini dan itu. Tapi ya itu, gw baca selembar aja kadang pikiran gw nerawaaang kemanaaaa gitu. Emang aneh gw, mungkin juga karena gw jarang baca buku sih ya, jadi sekalinya pas baca jadi sulit konsentrasi. Ngga nyerah, tetep hajarrr bleh. Pelan-pelan, asal ngerti.

Kenapa juga gw baca sejarah? Ngga novel ringan dan kocak.

Kebetulan ini yang gw punya sih, jadinya ya selesaiin aja ini dulu. Lagian, balik lagi ke PMS, gw tuh sensitive nya NAMBAH PARAH. Kalau gw baca novel cinta-cintaan, sedih-sedih, laah bisa nangis semaleman kali gw. Makanya, mending ke bacaan yang nambah ilmu dan God is always the best listener to hear all the troubles I made.

4. Salon
Ngga mesti keluar rumah, bisa maskeran sendiri kok, creambath sendiri, lulur sendiri. Kecuali kalo emang lagi pengen potong rambut. Untuk pedicure aja gw seringnya lakuin sendiri di rumah, masalahnya ada beberapa alat pedicure gw yang kececeran pas mudik kemarin jadi gw mesti beli lagi deh.. heeehh bete. Apa gw skalian aja ke mall deket rumah trus beli alat meni pedi, trus sepatu ato sendal buat kerja boleh juga kali ya.

Eh... kok malah nge-mall sih???!!! TIDAAAAKKKKKK.

:P

5. Rapiin kamar dan beresin rumah
Kamar yang gw tempati sekarang kasurnya King size. Gila yaak, dari Single-bed ke King itu berasaaaaaa banget sendiriannya. Sampe gw bolak-balik, muter-muter dari ujung ke ujung.

Lampu kamar gw juga cuman lampu buat baca, ini nih salah satu kebiasaan gw. Baca di kamar lebih enak, kalo ngantuk tinggal balik badan, tidur. Jadi, kamar gw ini memang spesialis remang-remang. Masalahnya, lemari gw masih dipesen. Jadilah kamar gw kaya kamar pengungsian, hahahaha. Ini yang mesti gw beresin.

Nah, gw emang aneh banget kalo lagi PMS ato emang pas lagi dapet. Hasrat bersih-bersih rumah atau kamar itu tinggi banget. Sampe kursi rasanya pengen gw lap-in!! hahahahaha.. Sekalian lah gw nge-babu ya, mulai dari cuci piring, nge-pel, taman gw rapiin, apa aja deh.




At the end, masalah keribetan menjelang PMS itu ngga terdeskripsi dengan kata, apa rasanya sakit, ngilu, hormon, semuanya mix. Jadi, cowo itu ngga bakal ngerti mo dijelasin kaya apa, mereka ngira "alaaah, alesan doang".

Oh God, how I WISH mereka tuh ngerasain deh period itu kaya apa. Biar nyahooo lo pada!!!




Upikadorable





Thursday, September 6, 2012

Musafir Ibu Kota

Gw tau, Blog gw masih sepi dari segala macam pernak pernik yang memang belum gw eksplore mo naro apa aja.

Eniwei, saat ini gw melaporkan bahwa bos gw sedang keluar kota til weekend. Kerjaan gw juga sedang tidak banyak, file semua rapi, laporan pun sudah berurut. So, I decided to write in this blog.

***

Gw sedang di state yang kacau balau, pikiran gw sedang tidak baik. Tidak sehat. Makanya gw jarang mengobrol dengan beberapa orang belakangan, gw demennya cuman ngomong sama tembok dan di depan laptop doang.

Lanjoooooottt....


Let's talk about M-E-R-A-N-T-A-U

Gw saat ini membayangkan kalau gw ini seorang musafir. Sudah banyak gurun-gurun yang gw lewati, gurun kecil bernama Jambi kemudian ke gurun Bali yang eksotika, (beneran) gurun Qatar dan terakhir bernama gurun Jakarta.

Disetiap gurun ada cerita, ada cinta berbeda tapi selalu sama rasa perihnya, tsaaahhh.. Eniwei, ini kita skip aja ya.

Oke, sekarang kita bahas "ilmu Musafir" ala Dora;

1. Musafir itu punya harta seadanya
Karena dia tau, dia ngga bisa bawa semua barang-barang di pundaknya. Ngga pernah kan liat musafir bawa kulkas? bawa seperangkat alat masak? bawa mie bekardus-kardus?? Ngga ada toh?? Makanya, barang bawaan musafir itu selalu simple. Baju, celana, sendal, topi, makanan dan minuman seadanya.

Harusnya gw belajar ilmu Musafir ini dari dulu, sayangnya pinternya gw suka telat. Setiap yang namanya gw pindahan dari satu tempat ke tempat lain itu ribetnya naudjubillah. Terlebih pas di Bali dulu sebelum gw pindah ke Qatar, Gw pernah punya baju satu lemari penuh, tas puluhan, sepatu, jam tangan, semua aksesoris cewe yang kalo lo bongkar kamar gw itu bisa bikin butik.

Untungnya dari pihak airlines mereka membatasi bawaan staff baru, walaupun gw sebenernya tetep kelebihan bagasi, banyak banget barang yang gw tinggal dan gw sedih. Tapi pas di Qatar, nambah lagi baju-baju walaupun ngga separah di Bali karena udah niatan gw ngga mo numpuk barang, tar ribet kalo gw resign.

Nah, after 8months gw balik ke Bali buat liburan alangkah kagetnya pas tante gw menyumbangkan SEMUA baju gw, tanpa sepengetahuan gw ke korban gempa di Jogjakarta. tanpa SISA. Abis. (Semua baju gw disimpan dalam kardus yang udah rapi banget karena gw tau tante gw ngga suka liat barang berantakan).

WHATTTTTTT.... baju gwwwwwwwwww.. Gw sih ngga nangis, lagian gw juga udah lupa baju yang mana aja, cuman kalo liat foto-foto gw, Oh my God, ini kan baju kesayangan gw!! tapi, karena ini buat korban-korban, ya ikhlas aja kali yah. Toh dikasih ganti baju yang lebih banyak kok.

Bener aja, ketika gw resign dari Qatar, barang gw cukup bisa di handle tapi bukan berarti ngga excess ya. Pakaian yang ngga pengen gw bawa, lagi-lagi gw tinggal supaya ntar bisa di sumbangin barengan sama barangnya roommate gw yang juga numpuk. Magic jar yang dulu gw bawa dari Indo-pun gw hibahin, sendal kamar, flat shoes, tapi ada sepatu lari yang gw jual ke dia, hehehe. Iseng aja sih.

Dari 40kg allowances, kayaknya bawaan gw sampe 60an-kg terdiri dari satu koper besar dan 3 hand carry.

Goshhhhhh... Women!!! always always alwaaaaayyysss has problem with their things :D

2. Musafir itu Sederhana
Ini masih ada kaitannya dengan point pertama sih, gw orang yang masih belajar untuk sederhana. Tidak berlebihan. Apalah daya, kadang tetep kebablasan. Balik lagi contohnya ya S-H-O-P-P-I-N-G. Gw belakangan demeeeen banget yang namanya Online Shopping, beli buku (ini buku worth banget tentang islam), beli kosmetik, beli baju!!!! Walopun akhirya agak nge-rem juga karena waktu itu gw masih ngandelin duit tabungan doang, belum dapet kerjaan tapi shopping lanjut. Parah dah.

Apalagi pas gw akhirnya dapet kerjaan, mulailah itu intip-intip credit card, dengan alasan "beli baju buat ngantor". Bener juga sih, secara waktu terakhir kerja, kan gw dapet seragam jadi baju yang gw punya kebanyakan ya baju kaos. Excuse bukan sih ini? Maafin yes... :P

Sampe tadi pagi pas pake baju dan celana baru, tetep ngerasa ada yang kurang. Kurang matching. Apa perlu sepatu baru warna cokelat juga??? Dan gw tersadar, NO, NO, NO!!! Gw ngga boleh shopping lagi.

3. Musafir itu ngga ada yang Obesitas
Karena apa? mereka makan secukupnya untuk melanjutkan perjalanan, tidak memuaskan hasrat makannya kaya dinas kebersihan. Jadilah gw setiap pagi sarapan di rumah, makan siang secukupnya dan menghindari NASI karena takut ngantuk secara office gw enak banget, adem. Sampe rumah, magrib gitu, baru deh gw dinner lagi.

Kenapa gw menghindari makan siang? sebenernya itu ke-parnoan gw semata karena ngga tau dimana Office Boy gw beli makanannya. Jangan-jangan di gerobak ngga jelas, entah ayam tiren, bakso tikus, belum lagi tangan si abangnya bekas megang apaan, HIYYYYYYYYYYYY.. SEEEEWWWRREEMMM

Jadinya, gw cukup menyimpan roti Marie atau crackers di laci gw buat jaga-jaga selama siang kalo gw kelaparan akut tingkat dewa.

4. Musafir itu punya kampung halaman
Kita yang percaya dengan kehidupan akhirat, tentu tahu benar, bahwa "kampung" kita semua itu ya Hari Akhir tersebut. Oke, kalo ngomongin akhirat "keberatan" bahasannya, gini aja deh, ambil contoh mbak-mbak TKW.

Pasti jarang deh liat TKW yang heboh pake emas berlian?? Tentu aja, karena mereka kerja buat dikirim ke KAMPUNG. Bikin ISTANA. Empangnya isi ikan lele ribuan, kebon-nya berhektar-hektar, ada mobil, ada motor, adaaaaaaa aja.

Nah gw??

Uhmm,, nabung sih tapi untuk kemaslahatan bersama. Taulah yaaa, gw ini sebagai salah satu supporter untuk keluarga gw. Sebenernya kalo gw mikir-mikir duit gw abis kemana aja, pas gw liat in-out cash flow gw ya balik lagi ke family. Hehehee, finally, gw ngga separah yang gw bayangin. Dan alhamdullilaaahh, kemarin gw udah buka tabungan di BRI Syariah. Jadi udah mulai misahin tuh, mana yang buat nabung, mana yang buat bayar tagihan ini dan itu.

Jadi jelas yaaaa, ilmu Musafirnya..

Jangan kaya di "perjalanan" karena dinikmati sendirian dan ngga kerasa habisnya, jadi selamat menjadi musafir yang baik dan benar. Keep healthy, keep slim and sexy, yhukkkyaaaa...





Adorable











Tuesday, September 4, 2012

Exclusive, First Day!!

Dan dengan ini gw mengabarkan bahwa My First Working day was AWESOME MAANN!!!

Dikarenakan STNK motor baru gw belom keluar (sorry kalo gw menambah macetnya Jekardah) kemarin gw dianter sama adek gw. Udah ketar ketir juga sih, jam 7.45 baru jalan padahal kantor ngewajibin kalo karyawannya mesti on time jam 8.30 (dan ternyata gw yang pertama dateng, ckckck, bisa jadi karyawan teladan nih gw)

Jakarta bookkk yaaaa,, maceeettttt. Tapi yang namanya rezeki kerjaan mah ngga kemana yaahh, dapet yang deket-deket. Touch down di kantor jam 8.15, hiphiphuraaaayyyy. Masih sempet beneran make-up, dendong-dendong.

Let me tell you how great my first day was,

1. I have a big desk, brand new computer, speaker, keyboard. Cling cling, bersih.

2. Ketika gw masuk pertama, office boy sudah nyiapin minuman di meja gw. ooowwww, fun-tastis.

3. Semua alat tulis kantor ya tentu dong disediain, mulai dari buku, pulpen, penghapus, gunting, sampe flash disk!!! dikasih aja gitu, ohh how I wish they provide me also make-up kit :P

4. My job desc is quite simple, sesekali nge-fax, nge-list folder-folder yang kacau, bikin memo, update data karyawan yang minta re-imburse duit sakit dan juga cuti karyawan. Sebenernya kerjaan data karyawan itu hak miliknya si HRD hanya saja bos gw minta ada sedikit perombakan jenis kerja ke sekretarisnya.

Eniwei, tau kan kerjaan gw yang baru?? sek-si-kretaris untuk director(s).

So far semua data dan what-ever job they asked me to do, udah gw lakuin as soon as possible. Lagian, ngga sibuk. Santai banget jadi no reason untuk pending-pending kerjaan.

5. Ngga perlu jauh-jauh cari tempat makan siang, karena OB (again) selalu ngider ruangan nanyain kita semua sapa yang mau nitip makanan. Easy no?? ngga perlu keluar kantor. Cukup duduk manis dan tunggu saja.

6. Jumlah karyawannya tidak terlalu banyak, sampai bulan ini baru 24 orang termasuk gw, next month kayaknya udah ada yang sign contract. Tapi jumlah ini ngga termasuk cleaner yang kerjanya shift-shiftan atau karyawan harian. 24 itu orang-orang yang masuk chart organization aja.

7. Gw udah bilang deket rumah kan??

8. Lingkungannya juga asri, ngga stay di gedung bertingkat karena memang konsep kantor yang mengusung "green-living-area" untuk penjualan properti khususnya apartemen dan perkantoran yang saat ini sedang di bangun.

9. Oh yaaa, karena gw punya meja sendiri (yaeyalaaah masa bareng-bareng pangkuan ama bos,hihihihi) gw bisa nyimpen cemilaaaan, cepuluh, cebelas.

10. Uhmm,, terusin ngga nih?? Jangan deh yaa, tar pada banyak yang resign, hehehee...

Okay, untuk urusan hand-over pekerjaan, ngga kaya di Bali dulu yang butuh waktu tiga hari untuk serah-terima-pekerjaan. To be honest, previous secretary did not help me at all or introduce me to the system. Kalo ngga di panggil si bos, dia ngga bakal tuh dateng ke meja gw (Fyi, dia dipindahkan ke departemen lain jadi masih kerja di kantor ini) dan ketika dateng-pun she asked me,

"yang kurang jelas apa?"

Then I look at her and said, tell me if there is any special thing to do, any pending work, or...

"Ngga ada. Udah kan?" then she left.


Because this is not my first time job as secretary, I randomly check all the folders, rapihin file-file, bikin beberapa folder excell dan word. Jadi kaya ni kantor baru buka aja kesannya, even untuk logo kantor atau format MOM aja ngga ada, whaaaaaattaawww...

Ahhh,, that's fine..

But you know what, karena hand-over yang nggan jelas dan ngga ada TANDA TANGAN bahwa semua keys dan teman-teman sudah dikasih ke gw, ketika KUNCI kantor si bos ngga gw temuin, dia kena omel pagi ini. I am sure she hold grudge on me :P

Lagian, masa kunci ruangan bos ilang dengan santainya dia bilang, "I will tell the boss to gimme his key dan gw duplikatin"

heloooooooooooo, kalo cuman sekedar duplikatin doang gw juga ngga perlu nelpon situuuu,, ondeemandeeeee. Kalo nanti ada barang-barang kantor yang hilang, dokumen yang sangat amat rahasia kecurian, gimana??

Mau ngga mau, si bos minta kuncinya di ganti total.

Over all (apart from "her"), this is my dream-job, bisa santai, ngga perlu berantem-berantem sama orang-orang rame setiap harinya, ngga perlu berdiri kaya patung selamat datang, nyium bau-bau asem, iler, hawa naga itu penumpang-penumpang yang baru turun dari pesawat. Ngga perlu kesel sama temen kantor yang doyan lari ke toilet dan diem disana karena males kerja, ngga perlu kesel sama supervisor (of the day) yang gonta ganti, I am tired giving the excellent service for ungrateful people,, yalllaa yalllaaa, time for myself to get "the service".





Alhamdullilaaaaahh,


Adorable
#setiap gw bangun pagi dan males, gw ingetin diri gw gimana ngga enaknya engga ada duit karena ngga kerja :P nganggur sih enak-enak aja, tapi dompet tipisss boookkk. Ga kuaatttt :D