Friday, August 10, 2012

Fenomena Ketawa

Beberapa hal yang saya cermati belakangan ini, ada terjadi pergeseran suatu nilai-nilai di dalam masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang Hiburan. Sudah cukup lama saya tidak mengikuti perkembangannya, mungkin sejak 2006 ketika saya diharuskan untuk bekerja sekaligus kuliah.

Waktu itu saya anak baru, semester tiga tapi sudah bekerja full-time di sebuah perusahaan provider internet di Bali. Sebenarnya, saya ini "anak bawang" alias titipan, kebetulan keluarga saya mengenal yang punya perusahaan, daripada saya banyak mainnya, saya "dipaksa" untuk bekerja selain untuk melatih kemandirian dan memperkenalkan dunia kerja, juga melatih bahasa inggris saya.

Terang saja mereka sewot, lah saya ini kalo sudah keluar rumah, mo kata kuliah udah selesai tetep aja nongkrongnya lama. Jalan-jalan di Mall, makan es krim trus duduk-duduk 3-4jam. Bener-bener buang waktu buat ketawa-ketiwi, astafirullaaahh, kelakuan-kelakuan. Untung udah tobat :D

Nah, semenjak itupula, saya udah jarang nonton tv, tidak update gossip-gossip selebritis, kuliah-kerja-huruhara. Waktu saya untuk di rumah cuman untuk makan, tidur, dan mandi. Berangkat kuliah pagi, siangnya pulang buat tidur sebentar atau kalau memang mepet waktunya saya langsung bekerja berangkat dari kampus. Jam kerja saya pun memang di set sesuai dengan jam pulang kuliah, 14.00-22.00.

Sempat sih ngikutin film Cinta Fitri, tapi abis itu ngantuk parah dan udah ga jelas lagi jalan ceritanya. Alhasil setiap pulang ke rumah, MOLOR. Bulan Ramadhan malah lebih parah, puasa sih tetep, tapi JARANG sahur. Kalopun sahur biasanya setelah pulang kerja, jadi ngga ada ceritanya nonton lawakan-lawakan dini hari atau menjelang buka-puasa.

Bahkan ketika saya lulus-pun dan berganti pekerjaan menjadi pegawai kantoran 09.00-17.00, saya tetap tidak terbiasa menonton Tv, kecuali OVJ yang sesekali saya tonton uhm... ahhh jadi inget masa lalu. skip saja cerita OVJ nya ya. Kemudian, saya pindah kerja ke negara Arab sana, yang mana apartemen saya tidak disediakan Televisi!!Hampir 2 tahun pula saya ngga nonton tv.

Kalau di total-total, memang saya ini rajin mantengin tv ketika saya masih sekolah dulu, iya 6tahun lalu.... #trus gw mesti bilang WOOOWW gituuuhhh??

Tanpa henti berjibaku dengan pekerjaan, dari satu perusahaan ke perusahaan lain, untuk pertama kalinya nih saya punya waktu banyak untuk diam di rumah. Setelah berhenti di akhir bulan May lalu, balik ke tanah air awal Juni sampai di bulan Agustus ini saya totally diem di rumah.

KAGET... Separah ini Indonesia sekarang???

Coba yaaaa, kalian pantengin deh televisi sekarang. Semuaaaanya mengangkat cerita KOMEDI. Asal ketawa, rating pasti bagus. Padahal, dalam bercanda, islam-pun sudah memberikan batasannya. Seperti hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, 


“Aku belum pernah melihat Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan amandelnya(kerongkongannya), namun beliau hanya tersenyum.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam tentu tahu betul, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Sama halnya ketika kita makan dan minum, coba deh kalian praktekkin sendiri. Kalo ngga sakit perut, kembung, atau malah jadi susah nafas karena berlebihan. Ada baiknya memilah-milah lagi ketika bercanda, jangan berlebihan ketika tertawa apalagi sampe jungkir-balik-mangap-mangap. Waspada dengan hati, karena mampu menjauhkan dari nasehat dan tiada lagi tersentuh ayat-ayat Al-Quran.


“Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR. At-Tirmizi )



Menakut-nakuti seorang muslim dalam bercanda. Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun bersungguh-sungguh.” 
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)


Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain.” 
(HR. Abu Dawud)


“Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” 
(HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi)



Astargfirullahaldzim... Astargfirullahadzim...

Saya menulis tulisan ini, sebagai pengingat diri sendiri untuk lebih bijak bersikap dalam bercanda, agar lebih beradab, dan memohon ampun atas kekhilafan selama ini kepada Allah swt. 

RamadhanMu sungguh penuh berkah ya Rabb, sungguh penuh ilmu agama yang tiada kira untuk hamba yang masih mencoba memperdalam keislaman hamba. Jauhkan hamba dari kebodohan, ditutupnya mata hati dan batin atas keduniaan yang menyesatkan. Amin...




Semua orang punya kesempatan untuk menjadi baik, mari kita mulai HARI INI, SEKARANG JUGA. 


Adorable edisi Ramadhan :)

No comments:

Post a Comment